BayiItu Bukan Si DedePukul 18.05 WITA. 3 menit sesudah gempa. 5-10 menit sebelum terjangan lumpur likuifaksi. Kami berlima. B
Perbedaankecil dapat memperumit pekerjaan dan menyebabkan staples macet atau merusak mekanisme pegas atau palu. Berapa ukuran staples yang diambil oleh stapler yang sangat tangguh? Baik stapler dan paku menggunakan udara terkompresi yang memungkinkan mereka menembakkan staples dan paku ke kayu dengan banyak pukulan dan kecepatan. Jika Anda
KISAHPAKU DAN SEBATANG BALOK KAYU Alkisah, tersebutlah seorang murid yang memiliki sifat temperamental, buah paku ke balok kayu dengan menggunakan palu yang sudah disiapkan. Berapa kali pun marah, ia harus melakukan hal tersebut dengan paku-paku yang baru. Ia pun menerima nasihat dari gurunya dan bersedia melakukannya.
Fonisulaemanatau akrab dipanggil Foni ini merupakan mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu. Ia bersama 12 temannya menjalankan KKN selama 20 hari. Meski waktunya singkat, Foni menyebut, warga di Desa Paku itu dinilai baik hati. "Alhamdulillah, baik sekali, bahkan bahagia."
Vay Nhanh Fast Money. Jakarta - Dua minggu berlalu sejak gempa dan tsunami meluluhlantakkan beberapa wilayah di Sulawesi Tengah. Kepedihan mereka yang menyaksikan kehancuran dan kehilangan orang yang dicintai, menyisakan kisah-kisah kayu malang melintang, tumpukan puing beton, sepeda motor yang ringsek dan rongsokan barang-barang rumah tangga, mulai dari pot yang remuk hingga dan panci penyot dan mainan yang rusak tampak gempa bumi berkekuatan 7,5 menghantam pesisir Palu, setumpuk puing beton berwarna merah jambu yang luluh lantak adalah yang tersisa dari rumah pedagang buah, Kaharuddin. Dia menatap puing-puing itu di kota kelahirannya Balaroa dan mengatakan di bawah tumpukan itu ada putrinya yang berumur satu tahun dan hilang setelah bencana 28 September."Saya hanya menunggu di sini dan berharap bisa menemukan anakku," kata lelaki berusia 40 itu. "Atau mungkin aku harus menerima kenyataan bahwa ia tetap dimakamkan di sini."Empat hari setelah gempa, petugas evakuasi menemukan jenazah istrinya, Hastuti, yang tangannya masih memeluk jasad dua anak perempuan mereka yang lain, yang berusia empat dan dua tahun, begitu tuturnya dalam orang diduga masih terkubur di bawah lumpur, demikian perkiraan petugas penanggulangan bencana. Pencarian korban resmi dihentikan pada hari Jumat lalu, dua minggu setelah gempa, meskipun ada permintaan warga agar pencarian tetap bumi di Palu mengubah tanah menjadi lumpur dan menyeret ribuan rumah dan orang-orang di dalamnya ke bawah lumpur dan aspal. Gempa dan tsunami menghancurkan ribuan rumah, mobil dan bangunan lain, menyeret benda-benda itu ratusan meter dari posisi aslinya dalam waktu hanya beberapa bumi menelan manusia"Rasanya seperti bumi itu hidup," kata Darmi, yang melihat separuh dua lantai rumahnya runtuh. "Terbuka, menelan dan kemudian menutup lagi. Dan kebisingannya begitu keras. Suara 'k-k-k' yang keras dan retak."Kembali ke Balaroa untuk pertama kalinya dua minggu setelah bencana, Hesti Andayani, terkejut menemukan rumahnya meluncur jauh dari lokasi aslinya. "Butuh begitu lama untuk menemukannya," katanya, sambil menangis. "Tak tahu lagi di mana kami bisa tinggal sekarang."Hesti, yang kehilangan adik perempuannya akibat gempa, duduk di atas tumpukan ubin yang pernah menutupi bagian lantai kedua kamar tidur, dikelilingi oleh perhiasan dan kosmetik berdebu. "Ini semua yang tersisa. Riasanku, kalung, pin untuk jilbab saya,"katanya sambil relawan tiba dengan lusinan ekskavator untuk membantu menggali jenazah yang tertimbun. Sementara sejumlah warga mengais barang berharga dari puing-puing rumah mereka yang kematian orang yang dikasihiPejabat pemerintah kabupaten Palu, Yassir Garibaldi, mendorong dan menarik sebuah mobil putih yang terjebak di bawah serambi bangunan yang runtuh. "Saya membeli mobil ini untuk orang tua saya," katanya. "Mereka sudah meninggal sekarang. Itu satu-satunya milik mereka."Dia dipaksa menyaksikan tanpa daya saat orang tua dan keponakannya meninggal setelah gempa mengguncang. "Saya menemukannya pagi hari setelah gempa," kata Yassir."Saya berhasil berbicara dengan mereka, bahkan memberi mereka air minum. Setelah beberapa saat, mereka berhenti bernafas." Banyak orang kehilangan orang yang Petobo, Ameriyah kehilangan tiga anaknya, seorang cucu dan seorang menantu laki-laki. Dia sudah pasrah. "Kami telah mengadakan doa pemakaman bagi mereka, jadi kami berharap jiwa mereka akan damai, " orang lainnya tetap tidak bisa dihibur. "Saya tidak tahu harus berbuat apa selanjutnya. Tidak ada yang tersisa untukku di sini," kata Kaharuddin, pedagang buah yang masih mencari jasad putrinya di bawah puing-puing beton merah muda dari bekas rumah ita/ita
Pada suatu desa terpencil hidup sebuah keluarga sederhana. Dan keluarga itu hanya tinggallah seorang anak dan ayah saja, panggil adja si anak “Gembel” singkat cerita!! Pada suatu hari si Gembel pergi main sama teman2 sekampungnya, g seperti biasanya si Gembel tiba2 pulang begitu marah dan kembali ke rumahnya dan curhat kekesalannya kepada sang Ayah, sang Ayah bertanya kepada si Gembel tersebut, apa yang membuatmu begitu marah nak..??? Si Gembel menjawab bahwa dia sedang kesal dengan seseorang, sang Ayah bertanya apakah orang tersebut pernah kamu sakiti atau kamu buat kesalahan padanya? si Gembel menjawab pertanyaan sang Ayah….” Iya Ayah”sang ayah kembali bertanya, apakah kamu sudah meminta maaf padanya? si Gembel menjawab “belum … Ayah”. Sang Ayah berkata Pantas iya masih marah padamu, si Gembel bertambah marah seolah-olah Ayahnya tdak memberikan solusi padanya. Kemudian Sang Ayah memberikan Palu dan sebuah Paku, dan memerintahkan agar Si Gembel untuk menancapkan paku tersebut pada tiang rumahnya, Si Gembel pun lalu melaksanakan perintah Ayahnya, setelah dilaksanakan Si Gembel melapor pada Ayahnya dan Sang Ayah berkata ” Jika kamu lagi membuat kesalahan sekecil apapun itu maka ambillah palu dan paku terus tancapkan ke tiang kayu itu. Begitulah yang terus dilakukan si Gembel jika lagi membuat kesalahan pada seseorang….. Suatu ketika Sang Ayah bertanya kembali kepada anaknya, “Nak Apakah rasa kesal dan marahmu sudah hilang?? Si Gembel menjawab Iya Ayah. Sekarang Ayah memerintahkan padamu nak, untuk mencabut kembali paku yang telah kamu tancapkan pada tiang kayu itu, Si Gembel melaksanakan perintah ayahnya, setelah semua paku yang tertancap sudah dicabut semua, lihatlah apa paku tersebut apakah masih meninggalkan bekas ??? Si Gembel menjawab Iya Ayah”. Jika kamu dapat mengambil makna dari bekas paku tersebut pasti kamu tidak akan berbuat kesalahan lagi pada orang lain, dengan nada bingung si Gembel bertanya ” Maksud Ayah?” Sang Ayah langsung menjelaskan ” paku itu itu ibarat perkataan kasarmu yang membuat orang terluka dan Palu itu adalah kemarahanmu yang engkau lampiaskan, sedangkan tiang kayu itu adalah hati orang yang telah kamu sakiti, setelah engkau minta maaf itu ibarat paku yang telah kamu cabut dari kayu tersebut, tetapi masih ada bekas yang tertinggal dari paku tersebut, itu ibarat hati orang yang telah kamu sakiti walau kamu telah meminta maaf tetap masih meninggalkan luka, oleh karena itu pesan yang terkandung adalah “janganlah engkau menyakiti orang lain, karena itu menyakitkan dan meninggalkan bekas yang lama hilangnya”. Si Gembel dengan penuh penyesalan bertekad untuk tidak berbuat kesalahan yang membuat hati orang lain terluka”. Hutan pinus gunungsari pangonan Pesan Ayah berusahalah untuk bersabar dan membuka pintu maaf kepada orang yang telah menyakitimu, sesungguhnya dengan kesabaran semua akan indah walau terkadang sabar itu begitu menyakitkan, tetapi kelak kesabaran itu akan berbuah manis… sebelum mengakhiri perbincangan dengan gembel anaknya Sang Ayah berkata hanya orang bijak dan berhati lapang yang dapat memaafkan kesalahan orang lain, oleh karena itu berusahalah untuk menjadi anak yang baik, si Gembel kemudian memeluk Ayahnya dan berkata ” Terima kasih atas nasihatnya ayah dan doakan anakmu untuk selalu menjadi yang terbaik dan terus lebih baik dari waktu ke waktu dalam hidupku kini dan nanti😘😘😘 Diterbitkan oleh Perjalanan Hidup Gun Shu Lihat semua pos dari Perjalanan Hidup
Tahqiq“...tidak dituturkan Yudhistira hobinya makan apa, berapa panjang dan luas ranjang tidurnya Bima, apalagi para raksasa. Ketika Kresna tiwikrama, tinggi badannya menggunung sampai seberapa besar dan tinggi....”“Andaikan yang saya tulis ini skenario teater atau film pun”, Seger meneruskan bantahannya, “adegan makan mandi main gaple atau apapun saja hanya dipresentasikan tidak karena makan minum mandi dan gaple itu sendiri, melainkan karena ia berada di benang merah temanya. Bukan mandinya yang dishooting, melainkan sesuatu yang disampaikan oleh peristiwa mandi itu”.“Ya ya ya. Pakde paham…”, Brakodin mencoba menjelaskan maksudnya, “Pakde hanya menekankan soal kelelahan. Pakde tidak menuntut Seger menuliskan segala sesuatu sampai lengkap sebagaimana gambar besar kehidupan yang sedang kita jalani. Pakde, sekali lagi, hanya tersandung oleh tema kelelahan….”“Ya jangan lelah, Pakde”, Jitul tertawa lagi. “Lelah kok tidak boleh to Nak. Ya bilang sana sama si Lelah, jangan boleh dekat-dekat ke Pakde….”Jitul ikut tertawa. “Saya dulu tamat SMA ikut test masuk sebuah Universitas terkenal di Yogya dan ditolak. Saya lapor ke Kepala Sekolah bahwa saya ditolak. Pak Kepsek bilang Lhooo mbok diterimaaaa’….”Tarmihim nimbrung. “Kalau kalian kelak melamar calon istri dan ditolak oleh calon Mertua, bilang Lhooooo mbok diterimaaaa’….”“Sekalian saja Pakde”, Junit tak mau kalah, “kalau shalat kita, sujud kita, hidup mati kita tidak diterima oleh Allah, kita angkat tangan tinggi-tinggi Lhoooo mbok diterimaaaa’….”Brakodin serius meneruskan jawabannya kepada Seger.“Pakde juga kan tahu untuk tidak menuntut Seger sampai mencatat hal-hal sejauh itu. Semua kisah wayang, baik di buku maupun dalam pentas para Dalang, kan juga tidak dituturkan Yudhistira hobinya makan apa, berapa panjang dan luas ranjang tidurnya Bima, apalagi para raksasa. Ketika Kresna tiwikrama, tinggi badannya menggunung sampai seberapa besar dan tinggi. Apakah di Kraton Amarta ada pegawai khusus yang membikin pakaian dengan segala aksesorisnya yang luar biasa itu. Bahkan tidak ada adegan dalam kisah pewayangan yang menggambarkan pasar, warung, apalagi toko dan Mal. Dan ada beribu-ribu warna kehidupan yang tidak mungkin digambarkan oleh sebuah catatan, meskipun catatan itu adalah sebuah buku besar….”Seger membantah. “Lha kenapa Pakde mempersoalkan bahwa kelak yang membaca catatan saya akan kelelahan?”“Kan Pakde sudah bilang Pakde sedang diserimpet oleh kelelahan. Orang yang lelah tema utamanya adalah kelelahan”“Kita kan juga hanya tahunya Nabi Nuh bikin perahu besar. Tapi kita tidak punya bahan tentang tingkat teknologi yang dipakai saat itu. Jangankan alat-alat berat yang diperlukan untuk membikin Bahtera Raksasa yang memuat ribuan pasang binatang dan ratusan manusia. Termasuk tingkat eksplorasi teknologi Nabi Nuh tentang logam-logam. Sedangkan palu dan paku Kapal besar itu saja tidak bisa kita bayangkan, karena tidak ada bahan kepustakaannya. Bahkan tak bisa kita bayangkan Nabi Nuh sibuk membawa gergaji, palu, mur baut, dan berbagai perangkat pertukangan dan teknologi lain. Bahan-bahan yang diinformasikan tentang Nabi Nuh hanya tauhid, Islam, kafir, durhaka kepada orangtua….”Brakodin terkekeh-kekeh lagi mendengar uraian Seger.“Lha iya Nak Seger”, katanya, “kita tidak berada pada posisi untuk berdebat tentang apapun”“Tapi ini mengasyikkan, Pakde”, Jitul menyahut.“Kok mengasyikkan?”, Tarmihim yang bertanya.“Kita tidak pernah mempelajari evolusi ilmu, budaya, dan teknologi Nabi Adam dan Ibunda Hawa. Ketika beliau berdua dipertemukan oleh Allah pasti tidak dalam keadaan bertelanjang badan, karena Allah sudah menganugerahkan pada kedua beliau naluri untuk menutupi aurat. Mungkin pakai dedaunan, atau kulit kayu atau entah apa. Tapi dari hari ke hari kan para Malaikat membimbing beliau berdua untuk berijtihad, bikin bid’ah pakaian, dan apa saja yang diperlukan secara fisik….”“Bahkan pasti ada tahap-tahap evolusi kuliner pada kehidupan beliau berdua”, Jitul menyahut, “Kan belum ada warung-warung dan industri kuliner. Tidak ada toko fashion. Pasti sangat menyenangkan menyaksikan bagaimana evolusi budaya pada kedua beliau berdua itu berlangsung. Tidurnya di mana dan pakai apa. Makan minumnya apa dan bagaimana….”“Kemudian para Malaikat menuntun mereka untuk berlaku sebagai suami istri”, Toling tak mau kalah, “ketika Ibunda Hawa melahirkan putra pertama, Mas Habil, kan menarik untuk diteliti. Tidak mungkin dibawa ke Rumah Sakit atau memanggil dukun bayi. Jadi pasti Bapak Adam adalah dukun bayi pertama yang kecerdasan dan kepekaannya luar biasa….”.
kisah paku dan palu